Selasa, 26 April 2016

Pemerkosaan yang nikmat II (Nia story)




Kejadian kemarin membuatku shock berat. Aku bingung sekali aku di perkosa oleh preman tapi entah kenapa aku malah menikmatinya. Akhirnya aku memutuskan untuk tidak masuk sekolah selain aku masih shock dan bingung tetapi vaginaku terasa masih perih karena ber jam" aku di perkosa preman itu. Aku sebenarnya di suruh untuk sepulang sekolah menuju tempat kemarin tapi aku masih enggan karena rasa takutku.

Aku sangat takut sudah mencemarkan nama baik keluargaku. Anak haji tetapi sudah tidak perawan bagaimana tanggapan warga-warga sekitar. Aku di ijinkan oleh ibuku untuk tidak masuk sekolah karena kecapekan. Beliau mengetahui aku yang pulang malam kemarin.

Hari itu aku lalui dengan merenung seharian. Aku tidak menunjukkan kesedihan dan kekhawatiranku pada orangtuaku karena aku tak mau membuat mereka khawatir. Saat malam hari ketika aku tertidur entah kenapa aku memimpikan kejadian itu. Bagaimana penis itu mengobok-obok vaginaku. Bahkan aku memimpikan aku meminum setiap tetes spermanya yang keluar dan menikmatinya. Saat aku terbangun aku menyadari bahwa celana dalamku basah. Aku tak meyangka aku sedikit merindukan kejadian itu. Saat mandi ketika aku menggosok vaginaku entah kenapa menjadi sangat nikmat hingga aku masturbasi tanpa aku sadari dan berakhir dengan orgasme sambil membayangkan kejadian itu. Bahkan saat aku sarapan ketika aku melihat pisang bayanganku menuju penis orang itu walau ukuran penisnya lebih besar.

Aku tak ingin seorangpun tahu kejadian itu jadi aku berusaha untuk tidak menunjukkan gelagat yang aneh. Seperti biasa aku berangkat dengan semangat walau sedikit deg-deg an.

Saat di jalan aku melihat orang itu di pinggir jalan dekat rumahku. Aku berjalan dengan menunduk ketika melewatinya tapi saat itu dia langsung menarik tanganku menuju ke sebuah lahan kosong. Dia marah marah kenapa kemarin aku tidak datang ketempat itu padahal dia sudah menunggunya. Bahkan dia kembali mengancamku akan menyebarkan foto foto dan video kejadian itu yang akan membuatku sangat malu. Dengan sedikit ketakutan aku menjelaskan bahwa aku sakit. Setelah beberapa lama akhirnya dia menerima alasanku tapi sebagai gantinya dia tidak mengijinkanku sekolah hari ini malah menggandengku menuju tempat itu. Dengan perasaan takut, was was, perasaan yang campur aduk aku menurutinya tanpa perlawanan. Saat aku datang tempat tersebut sudah terlihat sedikit bersih.
"apakah dia membersihkannya ?" pikirku.
Kemudian dia menyuruhku untuk duduk di sofa dan minum air putih yang di berikan. Sesaat setelah itu dia langsung menciumku. Aku takut dan bingung tapi lama kelamaan aku menikmatinya dan bahkan membalas ciumannya dengan ganasa. Kami berciuman dengan penuh nafsu. Dia perlahan melepas kancing bajuku dan membuat braku terlihat dengan jelas. Kemudian dia meremas remasnya yang membuat aku merasa nikmat. Dia juga melepas braku dan kemudian menciumi dadaku dan menghisap putingku.
"ahhh..sssst.." aku hanya bisa mendesah.
Dia terus bermain dengan payudaraku.
"ahhh...hhh.. Udah mass..."
tapi dia tak menghiraukanku dan terus menghisapnya seperti bayi yang membuatku geli sekaligus keenakan. Setelah itu dia menuju bawah rokku setelah di singkapnya keatas dia menarik celana dalamku turun dan ku bantu dengn mengangkat pantatku. Aku tau apa yang akan dia lakukan tapi entah kenapa aku seperti menantikannya untuk memainkan vaginaku.
"hmm.. Masih indah seperti kemarin" pujinya yang membuat wajahku merona. Kemudian dengan jarinya dia menggosok vaginaku.
"ohhh hmmm.." terasa geli aku hanya bisa mendesah dan menggigit bibir bawahku.

Setelah jarinya bermain main dengan vaginaku sekarang ganti mulut dan lidahnya yang menjelahi. Yang membuat gairahku semakin meningkat.
"ahhh masss udah hhh ayo masukin aja." karena hasratku aku tanpa sadar memintanya hingga membuat aku semakin malu.
"apanya yang di masukin" dia trus memainkan lidahnya di klitorisku.
"uhhh itu.. Hhhh punya mass"
"itu apanya sih?" dia terus menggodaku.
"ahhh hhh itu kontol mass ayo masukin memekku aku pengen mass entotin." tanpa sadar kata-kata kotor keluar dari mulut.
"wah kasihan udah pengen ya yaudah sini ambil sendiri." dia duduk di sampingku.

Aku langsung meraih resleting celananya dan menurunkannya. Hingga muncullah penisnya yang berdiri tegak membuatku sedikit merinding. Aku bahkan tak habis pikir benda sebesar itu mampu masuk ke vaginaku.

Dia menyuruhku untuk menjilatinya tanpa ragu aku dengan lihai memainkan lidahku di penisnya menciuminya dan menghisapnya. Yang membuat orang itu keenakan. Aku bahkan menikmati mengoral penis orang itu dan mungkin bahkan ketagihan. Aku terus mengoralnya yang bahkan 2 hari yang lalu aku tak pernah membayangkan melihat penis orang dewasa tapi kali ini bahkan aku dengan lihainya mengoral penis. Mungkin karena aku termasuk siswa pintar. Jadi dengan cepat aku menjadi ahli mengoralnya.

Setelah dia puas dia menyuruhku untuk duduk di pangkuannya. Aku sudah mengerti kemudian aku perlahan lahan memasukkan penisnya ke vaginaku.
"ohhh.. Hhh.." nikmatnya ketika penisnya masuk.
"pintar sayangg memekmu emang paling enak." dia langsung mendorong penisnya hingga mengyentuh rahimku.
"ahhh...ssst.." aku perlahan menggerakkan pinggulku naik trun
"iya hhh trus sayang."
dia melumat bibirku serta memeras payudaraku yang membuat birahiku semakin tinggi dan akhirnya setelah sepuluh menit
"ahhh mass aku keluu...aaarr..." aku memeluknya dengan erat.


Badanku terasa lemas tapi dia terus menggerakkn pinggulnya yang membuatku kembali terangsang. Kali ini dia ingin doggy style. Aku menungging di lantai dan penisnya pun langsung membobolku hingga membuatku lemas. Dadaku di remasnya dari belakang. Aku hanya bisa mendesah.
"ahh.. Mass terus enakk.."
"hhh.. Iya memekmu memang enak."
"ohhh.. Kontool.. Mas juga paling enak"
"km suka ya gimana kalau sekarang jadi pacarku jadi kamu bisa aku entotin trus" dia memukul pantatku dengan trus menggerakkan pinggulnya.
"ahh iya mass aku mau, aku mau mas entotinn setiap harii... Ah iya trus."

Aku disuruhnya merangkak keluar gedung hingga terasnya dengan posisi dia terus menusukku dari belakang. Cairan kami menetes di lantai. Untunglah hari tampat itu ckup jauh dari keramaian yang membuatnya sepi. Dia terus ngentotin aku di situ angin sepoi" membuatku semakin bergairah dan akhirnya aku kembali orgaseme..
"mass..maass aku.. Ohhh.. Tsuk.." aku orgasme untuk kedua kalinya tapi penis itu tetap tegap berdiri.

Kali ini dia membaringkanku di lantai dan membuka kakiku lebar lebar dan menusukkannya kembali. Tubuhku yang masih lemas kini bergairah kembali.
"ahhh.. Hhh.. Mas udah capek"
"tapi enak kan sayang" dia menghisap pentilku lagi yang membuatku semakin bergairah.
Setelah setengah jam..
"mass.. Aku mau kluar lagii ohh..."
"ahh bentar sayang aku juga nih ahh.."
dia semakin cepat menggerakkan penisnya.
Dan.. "ahh masss aku hoohh.." aku militkan kakiku dipinggangnya hingga membuat penisnya semakin dalam masuk.
"ahh iya sayang ku juga"
"crroott..crottt..crottt.." berkali kali semburannya dengan sangat deras memenuhi vaginaku dan membuatnya meluber di lantai.

Setelah istirahat sebentar kami mengulanginya berkali kali. Berbagai ruangan di gedung itu kami gunakan untuk bercinta. Hingga tanpa ku sadari sudah hampir jam satu siang.

Aku tak dapat menghitung berapa kali aku keluar dan tubuhku sangat lemas tapi aku masih bisa merasakan kenikmatan kenikmatannya.
Kami beristirahat satu jam setelah itu aku berpakaian kembali tapi seperti kemarin dia mengambil bra dan celana dalamku. Dan juga setiap pulang sekolah aku di suruhnya ke sini. Meski sedikit khawatir tanpi senyum mengembang di pipiku menandakan aku senang.

Setelah kejadian itu aku semakin ketagaihan seks. Setiap pulang sekolah tak lupa aku mampir ke tempat itu. Untuk menuntaskan hasratku. Ternyata aku juga hyperseks. Saat orang itu pergi keluar kota beberapa hari aku menjadi kebingungan dan aku hanya bisa masturbasi untuk mengatasinya. Dan saat dia kembali kami bercinta seharian hingga sore hari. Bahkan terkadang aku ke sekolah tidak menggunakan pakaian dalam hanya untuk menggodanya ketika aku pulang. Sekarang aku mulai suka menggunakan pakaian ketat yang menonjolkan badanku terutama payudaraku yang sangat besar tanpa melepas kerudungku meskipun aku jarang memakainya karena takut di marahi orang tuaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar